PT. Maju Jaya adalah perusahaan manufaktur skala menengah yang beroperasi di bidang produksi komponen otomotif. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan mengalami tantangan signifikan dalam hal produktivitas karyawan, tingkat turnover yang tinggi, dan kualitas produk yang menurun. Hal ini mendorong manajemen untuk melakukan investigasi mendalam untuk memahami akar permasalahan. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan di PT. Maju Jaya, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja.
Metode Penelitian:
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam dengan 15 karyawan dari berbagai tingkatan (staf, supervisor, dan manajer) serta observasi partisipan di area produksi. Wawancara dilakukan untuk menggali pandangan karyawan tentang pekerjaan mereka, lingkungan kerja, dan harapan mereka terhadap perusahaan. Observasi dilakukan untuk memahami dinamika kerja sehari-hari, interaksi antar karyawan, dan perilaku mereka dalam menyelesaikan tugas. Data dianalisis menggunakan metode analisis tematik untuk mengidentifikasi tema-tema utama yang muncul.
Temuan:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan di PT. Maju Jaya dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:
Gaji dan Benefit: Karyawan merasa bahwa gaji yang mereka terima tidak sebanding dengan beban kerja dan tanggung jawab mereka. Selain itu, benefit seperti tunjangan kesehatan dan bonus kinerja juga dianggap kurang memadai.
Lingkungan Kerja: Karyawan mengeluhkan lingkungan kerja yang kurang kondusif. Mereka melaporkan minimnya komunikasi antara manajemen dan karyawan, kurangnya pengakuan atas kinerja yang baik, dan kurangnya kesempatan pengembangan karir.
Kepemimpinan: Gaya kepemimpinan yang otoriter dan kurangnya dukungan dari atasan juga menjadi penyebab penurunan motivasi. Karyawan merasa tidak dihargai dan tidak memiliki ruang untuk memberikan masukan atau ide-ide kreatif.
Tantangan Kerja: Beberapa karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka monoton dan kurang menantang, sehingga menyebabkan kebosanan dan penurunan semangat kerja.
Analisis:
Temuan ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja karyawan di PT. Maju Jaya didorong oleh kombinasi faktor intrinsik (kepuasan pribadi, tantangan kerja) dan ekstrinsik (gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan). Ketidakpuasan terhadap faktor-faktor ekstrinsik berdampak negatif pada motivasi intrinsik karyawan.
Rekomendasi:
Berdasarkan hasil studi kasus, berikut adalah beberapa rekomendasi untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan di PT. Maju Jaya:
Revisi Sistem Gaji dan Benefit: Melakukan evaluasi terhadap sistem penggajian dan benefit yang ada, serta menyesuaikannya agar lebih kompetitif dan sesuai dengan kinerja karyawan.
Meningkatkan Komunikasi dan Keterbukaan: Membangun komunikasi yang lebih baik antara manajemen dan karyawan, serta mendorong keterbukaan dalam memberikan masukan dan ide-ide.
Mengembangkan Gaya Kepemimpinan: Melatih para pemimpin untuk mengembangkan gaya kepemimpinan yang lebih suportif, inklusif, dan memberdayakan karyawan.
Memberikan Kesempatan Pengembangan Karir: Menyediakan program pelatihan dan pengembangan karir, serta memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang berprestasi.
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Mengadakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan semangat kerja, seperti team building dan apresiasi terhadap kinerja karyawan.
Kesimpulan:
Studi kasus ini menyoroti pentingnya memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Dengan mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan, PT. Maju Jaya diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, meningkatkan produktivitas, menurunkan turnover*, dan meningkatkan kualitas produk.
.jpg)
.jpeg)
